Kelenteng yang diperkirakan dibangun pada tahun 1800-an ini merupakan salah satu kelenteng tertua yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pembangunan kelenteng ini merupakan hasil kongsi dari para pekerja – pekerja penambangan timah keturunan Cina yang berada di Kota Muntok.
Kedatangan etnis Tionghoa ini dimulai sejak zaman permulaan Kota Muntok, ketika Sultan Mahmud Badaradduin I mendatangkan orang – orang dari Siam dan Kucing serta ditambah pula orang – orang Cina peranakan Palembang untuk bekerja di usaha penambangan timah. Seiring Muntok Menjadi Bandar (pelabuhan) yang besar dan sibuk dengan aktivitas – aktivitas pendatang dari berbagai ras dan suku bangsa. Begitu juga dalam masa kedatangan Inggris sampai penjajahan Belanda, komunitas keturunan Cina di Muntok bertambah dengan didatangkannya orang – orang Cina dari Cung King untuk dijadikan buruh atau pekerja di parit – parit timah oleh penjajah.
Kelenteng ini masih aktif dan menjadi tempat ibadah dan kebanggaan masyarakat etnis keturunan Cina. Setiap tahunnya, kelenteng ini rutin menyelenggarakan perayaan agama seperti Cap Go Me, Sembahyang Rebut dan Sembahyang Bulan di halamannya